Sebagian orang mempercayai keberuntungan dalam hidup dan kesialan dalam hidup. Jika anda berpikir positip tentang kalimat tersebut tentu saja akan menanggapinya dengan kata-kata : “ ya semua tergantung dengan pribadinya mas” . Bagi saya semuanya ditentukan oleh sikap dan perbuatan kita dalam melangkah setiap menghadapi tantangan didepan kita, optimsme atau pesimisme.
Sebelum Anda mengenal diri Anda lebih dalam, berikut ada sajian dari vibiz yang memberikan perbedaan mereka yang beruntung dari mereka yang sial.
1. Sikap terhadap peluang.
Orang beruntung terbuka terhadap peluang. Mereka peka, pandai, dan cepat bertindak ketika peluang itu datang. Orang-orang beruntung rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka mudah berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Sedangkan si sial, mudah tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.
2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi. Mayoritas keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung berdasarkan bisikan “suara hati”-nya. Tapi intuisi ini akan sulit didengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Bagi Anda yang berniat melatih intuisi, ada beberapa metode, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi Anda juga akan semakin tajam.
3. Selalu berharap kebaikan akan datang.
Orang yang beruntung ternyata selalu optimis terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana. Tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis ke depan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.
4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam riset Wiseman mengatakan, dalam salah satu sesi tes, ia meminta peserta untuk membayangkan sedang berada di sebuah bank yang tiba-tiba diserbu kawanan perampok bersenjata. Peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Orang dari kelompok sial mengatakan “wah sial benar ada di tengah-tengah perampokan begitu”. Sementara orang beruntung berkata “untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapat duit”. Apapun situasinya orang yang beruntung mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.
Sampai di sini, terserah Anda untuk mendefinisikan siapa diri Anda. Misalkan ini terjadi anda dan menganggap diri anda salah melangkah dan merasa hisup selalu sial. Alangkah baiknya anda belajar untuk mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi setiap harinya.
Anda dilarang keras menuliskan kesialan Anda di buku ini. Begitu Anda bisa menuliskan satu keberuntungan, besoknya Anda akan semakin mudah dan semakin banyak mencatat keberuntungan Anda.
Dan ketika Anda melihatnya beberapa hari ke belakang, Anda akan merasa betapa beruntungnya Anda. Dan semakin Anda memikirkan betapa beruntungnya Anda, semakin banyak lagi lucky events yang datang pada Anda. Jadi, sesederhana itulah untuk menjadi si untung. Anda pun bisa beruntung asalkan hati, pikiran dan perilaku anda harus positip dan untuk tidak berkata sial. Berkatalah beruntung & bersyukur itu saja. Salam Monex.
josssssssssssssssss
BalasHapus