Kamis, 09 Juni 2011

Data Crude Oil Inventories Minus, Minyak kembali melonjak

Harga minyak kembali mengalami pelonjakan di range 101,00 USD/Barrel yang sebelumnya di range 97.00-99.00 2 hari lalu setelah dirilisnya data Crude Oil Inventories
yang dirilis tadi malam oleh lembaga EIA (Energy Information Administration) yang menunjukkan pengurangan cukup tajam melebihi ekspetasi -1.4 M menjadi $ -4.8 M dibandingkan data minggu lalu yaitu di 2.9M  
Dampak :
Kenaikan harga minyak dunia sangat berdampak terhadap naiknya harga barang (inflasi) mengingat lajunya roda ekonomi industri masih bergantung pada ketersediaan cadangan minyak dunia & tingginya permintaan.

Perlambatan Laju Ekonomi US, Berdampak pada pasar Asia

Dampak buruknya Market US & Jepang terhadap pasar Asia
Wall Street bergerak melemah dan terus berada di bawah tekanan pada sesi perdagangan hari Rabu, pasca ketua Fed Bernanke mengatakan pandangannya yang suram atas perekonomian AS pada Rabu pagi kemarin di International Economy Forum di Atlanta. Bernanke mengatakan bahwa perekonomian AS telah "kehilangan momentum", dan masih mengindikasikan perlambatan pertumbuhan d tahun ini dan masih mempertimbangkan apakah perlu tidaknya dikeluarkannya QE-3

Hangseng
Hang Seng dibuka melemah, di tengah berlanjutnya kekhawatiran mengenai langkah pengetatan di China dan prospek ekonomi AS. Di bulan Juni ini bias pelemahan saham China masih akan terus berlanjut, dikarenakan tingginya kemungkinan kenaikan suku bunga, dan data ekonomi AS yang diperkirakan lebih lemah dari perkiraan. Harga konsumen "akan mencapai puncaknya dan pengetatan moneter akan terhenti pada kuartal ketiga (September)" dikarenakan melemahnya ekonomi China.

Kospi
Menurut analis Solomon Investment & Securities, Kang Hyun-gie : "Tanpa adanya sinyal yang positif mengenai ekonomi global, sentimen pasar masih lemah untuk sementara," . Ia menambahkan, rebound Kospi tampaknya tidak akan terjadi pekan ini dikarenakan ketidak pastian atas keputusan bunga BOK yang akan dirilis besok hari Jumat. Saham produsen mobil dan teknologi ditutup melemah akibat penjualan yang dilakukan investor asing, dengan Hyundai Motor turun 2.7% menjadi KRW231,500 dan Samsung Electronics turun 1.1% menjadi KRW877,000. Hyundai Heavy Industries ditutup turun 5.6% di KRW466,000. (din)

Nikkei
Saham eksportir kehilangan daya di Jepang seiring pergerakan dollar di kisaran 80 terhadap yen. Investor tertarik berinvestasi pada aset safe-haven karena pertumbuhan ekonomi AS semakin tidak jelas.
Dampak bencana tsunami terhadap ekonomi Jepang mulai terasa dengan tingginya data pengangguran di Jepang, produksi industri eksportir menurun & sulitnya mencari bahan baku sucu cadang yang berdampak pada Indeks rata-rata harga saham Nikkei turun 0.4% ke level 9,411.92 dan indeks Topix turun 0.5% ke level 810.33. Beberapa data saham yang mengalami penurunan : Saham Nintendo Co melanjutkan kejatuhan dari sesi sebelumnya untuk turun 3%, sementara Sony Corp melemah 1.2%, Toshiba Corp turun 1% dan Canon Inc turun 1.2%. Dengan dollar AS terhadap Yen di level 79.85, produsen kendaraan juga terbawa turun,
dengan Mitsubishi Motors Corp yang turun 1.1% dan Toyota Motor Corp turun 0.8%