Senin, 21 Februari 2011

Pengertian tentang Inflasi

1. Pengertian
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
2.Jenis
Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%
3.Dampak
a. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi tingginya harga-harga kebutuhan sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
b. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
c. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

4. Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

5. Penggolongan
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

6. Penanggulangan
Dalam penanggulan inflasi, bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi. Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

Selasa, 08 Februari 2011

Bayang-Bayang Krisis Lanjutan Ekonomi AS dan Eropa di tahun 2011

Sobat Monex, anda tentu pernah dengar komentar pengamat ekonomi yaitu Nouriel Roubini atau yang juga dikenal dengan julukan Dr. Doom. Dalam sebuah sesi wawancara Roubini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di AS akan positif. (sumber vibiz: 26/01). Nouriel Roubini memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini akan berada di level 2.7%. Prediksinya ini masih berada di bawah consensus ekonomi yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan mampu mencapai angkat 3.2%. Roubini sendiri berpendapat bahwa angka 2.7% - 3.2% tersebut belum cukup menggembirakan buat Ekonomi AS karena belum menjadi jaminan terbebasnya AS dari krisis ekonomi masa lalu. Menurutnya setelah mengalami resesi seharusnya ekonomi dapat mengalami peningkatan sebesar 4% - 6% dalam beberapa tahun.
Meskipun demikian Roubini tidak menyampingkan potensi di pasar saham telah mampu mengangkat ekonomi AS dalam jangka pendek. Roubini melihat bahwa pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang akan mampu mendorong hasil positif di bursa saham dengan lebih baik karena negara maju masih belum akan menunjukkan kemampuannya yang maksimal.

Ekonomi Kawasan Eropa Masih Menjadi Kendala Tersendatnya Ekonomi Global di 2011
Menurutnya kawasan Eropa masih menjadi kendala pertumbuhan ekonomi global di tahun ini. Dengan kondisi Yunani, Irlandia, dan Portugal yang memburuk, negara Spanyol secara logika akan segera menyusul, sedangkan Spanyol sendiri merupakan negara yang “terlalu besar untuk gagal, tapi juga terlalu besar untuk diselamatkan.” Mengenai kawasan Eurozone Roubini berpendapat bahwa ada kemungkinan sebesar 30% bahwa salah satu negara dengan ekonomi terlemah dalam kongsi tersebut akan terpaksa keluar dalam waktu 5 tahun ke depan. Hal tersebut sejalan dengan prediksi sebagian besar investor global.
Investor global juga meramalkan bahwa Yunani dan Irlandia adalah dua negara yang memiliki kemungkinan terbesar untuk keluar dari euro zone. Kedua negara ini memiliki potensi terbesar untuk mengalami kebangkrutan. Yunani sendiri tetap gagal untuk menurunkan level utang-nya, yang meskipun sudah melakukan “perawatan khusus” di bawah IMF. Sementara itu Irlandia juga mengalami kondisi yang buruk di mana negara ini telah berupaya menyelamatkan perbankan di negaranya dengan mengalihkan utang perbankan tersebut ke dalam neraca milik pemerintah.

Empat Risiko yang Menghadang Ekonomi AS di 2011
Sementara itu untuk AS Roubini menyatakan ada empat risiko besar yang menghantui ekonomi, yaitu:
• Masih tingginya tingkat pengangguran
• Kembali terjadinya pertumbuhan negatif (double-dip) di pasar perumahan
• Risiko kebangkrutan pemerintah negara bagian
• Kelambanan mengatasi defisit federal

Roubini sendiri memandang bahwa poin ketiga mengenai risiko kebangkrutan pemerintah negara bagian merupakan risiko yang paling serius dihadapi oleh AS. Menurutnya jika Yunani yang porsi GDP-nya hanya sebesar 3% dari total GDP Euro zone saja dapat mengakibatkan masalah yang demikian serius, maka Califronia yang porsi ekonominya mencapai sepertujuh dari ekonomi AS akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Sementara itu permasalahan ancaman bangkrut ini tidak hanya dialami California melainkan juga Arizona, Nevada, Florida, Illinois, New York, dan masih ada beberapa negara bagian lain.
Lalu bagaimana dengan kondisi Indonesia sendiri? Sesuai dengan pernyataan Roubini, potensi pertumbuhan ekonomi di negara berkembang, termasuk Indonesia dan negara-negara berkembang di Asia-Pasifik, masih cukup tinggi. Kondisi ini tentu saja harus disertai dengan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mempertahankan momentum pertumbuhan. Salam Monex.

Senin, 07 Februari 2011

RUBAH DIRI ANDA MENJADI PRIBADI YANG BERUNTUNG

Sebagian orang mempercayai keberuntungan dalam hidup dan kesialan dalam hidup. Jika anda berpikir positip tentang kalimat tersebut tentu saja akan menanggapinya dengan kata-kata : “ ya semua tergantung dengan pribadinya mas” . Bagi saya semuanya ditentukan oleh sikap dan perbuatan kita dalam melangkah setiap menghadapi tantangan didepan kita, optimsme atau pesimisme.
Sebelum Anda mengenal diri Anda lebih dalam, berikut ada sajian dari vibiz yang memberikan perbedaan mereka yang beruntung dari mereka yang sial.

1. Sikap terhadap peluang.
Orang beruntung terbuka terhadap peluang. Mereka peka, pandai, dan cepat bertindak ketika peluang itu datang. Orang-orang beruntung rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka mudah berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Sedangkan si sial, mudah tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi. Mayoritas keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung berdasarkan bisikan “suara hati”-nya. Tapi intuisi ini akan sulit didengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Bagi Anda yang berniat melatih intuisi, ada beberapa metode, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi Anda juga akan semakin tajam.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang.
Orang yang beruntung ternyata selalu optimis terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana. Tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis ke depan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam riset Wiseman mengatakan, dalam salah satu sesi tes, ia meminta peserta untuk membayangkan sedang berada di sebuah bank yang tiba-tiba diserbu kawanan perampok bersenjata. Peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Orang dari kelompok sial mengatakan “wah sial benar ada di tengah-tengah perampokan begitu”. Sementara orang beruntung berkata “untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapat duit”. Apapun situasinya orang yang beruntung mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Sampai di sini, terserah Anda untuk mendefinisikan siapa diri Anda. Misalkan ini terjadi anda dan menganggap diri anda salah melangkah dan merasa hisup selalu sial. Alangkah baiknya anda  belajar untuk mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi setiap harinya.
Anda dilarang keras menuliskan kesialan Anda di buku ini. Begitu Anda bisa menuliskan satu keberuntungan, besoknya Anda akan semakin mudah dan semakin banyak mencatat keberuntungan Anda.
Dan ketika Anda melihatnya beberapa hari ke belakang, Anda akan merasa betapa beruntungnya Anda. Dan semakin Anda memikirkan betapa beruntungnya Anda, semakin banyak lagi lucky events yang datang pada Anda. Jadi, sesederhana itulah untuk menjadi si untung. Anda pun bisa beruntung asalkan hati, pikiran dan perilaku anda harus positip dan untuk tidak berkata sial. Berkatalah beruntung & bersyukur itu saja. Salam Monex.

Tips Singkat tentang Follow Up Prospect yang lebih baik

Setiap waktu kita selalu mengumpulkan daftar nama-nama yang prospektif untuk dihubungi dan kemudian kita presentasi panjang lebar tentang bisnis perdagangan berjangka dan produk-produknya serta daya tarik dalam transaksinya sehingga menghasilkan profit yang diharapkan. Namun biasanya rata-rata prospek tidak langsung deal dengan presentasi kita, alasannya macam-macam bisa karena sedang sibuk, belum punya modal, pikir-pikir dulu nanti akan menghubungi, dan lain-lain. Karena itu perlu sekali prospek tersebut di follow up dengan benar supaya bisa deal, apalagi bagi prospek yang sudah menunjukkan minatnya (hot prospek). Banyak kegagalan terjadi sehingga hot prospek yang tadinya kelihatan berminat tidak jadi closing

Kegagalan itu seringkali disebabkan karena sikap saat menelepon prospek seolah-olah seperti tukang tagih atau hanya sekedar mengingatkan produk yang sudah pernah dipresentasikan, akan membuat prospek tidak berminat, karena itu perlu adanya tip-tip khusus yang perlu kita pertimbangkan sebagai sales supaya follow up melalui telepon yang kita lakukan bisa berhasil deal.

Hal-hal dibawah ini bisa menjadi pertimbangan kita sebelum melakukan follow up:
  1. Sampaikan sesuatu nilai pada setiap waktu anda menelpon prospek. Jangan hanya sekedar mengatakan bahwa “saya mau follow up brosur yang saya kirim kemarin atau saya mau follow up penawaran yang kemarin saya sampaikan”, tapi anda bisa memulai percakapan dengan memberikan sesuatu misalnya menceritakan atau mendiskusikan berita yang sedang top news, atau bisa juga dengan menceritakan keberhasilan dari seorang pelanggan anda layaknya seorang teman. Atau memberikan informasi mengenai dunia bisnis yang digelutui oleh prospek atau hal-hal yang disukai prospek.
  2. Setiap kali menelpon jangan lupa mencatat hasilnya sehingga saat menelepon kembali maka pembicaraan menunjuk pada hasil pembicaraan sebelumnya atau ingatkan prospek bahwa anda perlu menelepon dia selanjutnya untuk informasi lebih lanjut. Seringkali saat menelpon yang kedua atau ketiga maka kita melakukan kesalahan sebelumnya yaitu hanya sekedar mengatakan mau follow up brosuk atau penawaran, tapi cobalah dengan mengatakan “seperti yang kita diskusikan beberapa hari yang lalu waktu kita ketemu di restaurant…..
  3. Jangan biarkan api menjadi padam. Sering kali kita berpikir untuk tidak menghubungi prospek sering-sering karena akan membuatnya bosan, tapi ingat bahwa bila makanan anda dibiarkan terlalu lama maka akan menjadi dingin dan tidak enak. Jangan biarkan hot prospek anda menjadi dingin karena anda tidak menghubunginya. Anda perlu mengingatkan prospek mengapa mereka perlu untuk dihubungi