Masyarakat mengenal bisnis perdagangan berjangka khususnya transaksi di bidang futures trading atau margin trading adalah sebuah investasi, menurut saya hal ini tidaklah tepat. Mengapa demikian?
Banyak orang terjebak pada istilah ‘investor’ untuk seorang klien/nasabah yang sedang melakukan bisnis dibidang ini, sehingga pada ujung-ujungnya sebutan ‘investor’ membuat orang pada umumnya kebablasan mengganggap bisnis ini adalah investasi. Bagi saya pribadi pemahaman ini sedikit menyesatkan walaupun saya tidak menyalahkan orang menyebutkan ‘investor’ asalkan mereka telah mengerti mekanisme transaksi dalam bisnis ini, tapi bagaimana halnya bagi mereka yang masih awam ? bukankah ini akan mengecewakan mereka yang baru saja buka account kemudian melakukan tranksaksi dan menghadapi kenyataan mengalami kerugian. Apakah nantinya tidak akan muncul pertanyaan : lho kok investasi bisa merugi ? lho kok ada unsur buy-sell nya? Berbeda halnya mereka yang sudah dikenalkan tentang bisnis ini adalah perdagangan, mereka tidak akan kaget dan akan mengerti jika mengalami kejadian yang terburukpun mereka sudah paham, khan namanya berdagang jika tidak benar mengelolanya resikonya adalah merugi. Hal inilah yang perlu kita kupas tentang perbedaan investasi dan trading.
Tabel 1. Perbedaan Investasi dan Trading
NO | PARAMETER | INVESTASI | TRADING |
1 | Nama Pelakunya | Investor | Trader/spekulan |
2 | Karakter pelakunya | Konservatif/cenderung safety | Kapital/cenderung suka tantangan |
3 | Subyek/pelakunya | Pasif (cenderung diam) | Aktif (cenderung aktif) |
4 | Jual beli | Tidak ada | Ada jual belinya (Buy-Sell) |
5 | Tingkat Resiko | Rendah | Tinggi |
6 | Tingkat Pengembalian | Rendah | Tinggi |
7 | Jangka Waktu Balik Modal | Middle - long | Short - middle - long |
8 | Penarikan Dana | Sesuai jatuh temponya | Bisa ditarik setiap saat |
9 | Management modal | Lebih banyak dikelola oleh perusahaan/fund manager | Pemilik modal/yang punya account cenderung mengelola modalnya sendiri. |
Berdasarkan tabel diatas, kita sekarang paham bahwa pengertian investasi adalah menanamkan sebagian modalnya untuk dikelola oleh perusahaan/fund manager dengan tingkat pengembalian dalam bentuk persen (%) sesuai dengan besarnya modal dan ada masa jatuh temponya dalam penarikan modalnya tidak bisa sewaktu-waktu dilakukan. Dimana pemilik modal bisnis investasi cenderung pasif tidak melakukan aksi yang berlebihan untuk mengamankan modalnya. Contohnya adalah deposito, obligasi dan sebagian jenis reksadana masuk dalam kategori ini. Sedangkan trading adalah mengelola modal dengan melakukan transaksi ataupun jual beli, dimana bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi melebih dari modal yang dikelola tetapi juga bisa mengalami kerugian sebesar modal yang dikelola pula. Penarikan modal & keuntungan bisa di tarik sesuai keinginan tanpa harus menunggu jatuh tempo karena modal dikelola sendiri. Contohnya : jual beli mobil, jual beli rumah, jual beli handphone, jual beli buah & sayuran, trading saham, trading forex, indeks saham, komoditi dan lain-lain. Investasi dan trading bisa dijadikan pilihan dalam berbisnis, misalkan jika kita punya rumah atau mobil bisa dimasukkan dalam golongan investasi jika disewakan/dikontrakkan, jika dimasukkan dalam golongan trading rumah/mobil bisa diperdagangkan atau dijualbelikan.
Kesimpulannya adalah karena bisnis forex, indeks saham dan komoditi emas & minyak ada unsur jual belinya dan ada unsur profit/loss-nya sehingga digolongkan dalam kategori trading bukanlah investasi, namanya saja sistem perdagangan berjangka tentu saja ada unsur tradingnya didalamnya. Semoga masyarakat yang berbisnis di bidang futures trading semakin terbuka wawasannya dan tidak salah persepsi dan terjebak tentang istilah ‘investor & investasi’ dalam bisnis ini.